Pengajaran pengetahuan dan pemahaman dalam pendidikan Ilmu-ilmu sosial

Aspek pengajaran tidak diartikan sebagai aspek yang hanya memperhatikan fungsi penyampaian dan pengolahan informasi saja. Aspek pengajaran yang dimaksudkan termasuk di dalamnya adalah aspek pendidikan yang harus dilakukan guru. Aspek pengajaran dilihat sebagai dimensi ketiga dikeseluruhan. Proses pengembangan kurikulum (aspek pemikiran/ide, aspek dokumen, aspek pengajaran/implementasi, aspek hasil). Sedangkan pengetahuan dan pemahaman memang menjadi sesuatu yang sangat menonjol dalam pengajaran ilmu-ilmu sosial saat sekarang. Ini disebabkan kedudukan pengetahuan dan pemahaman yang penting dan mendasar. Meskipun demikian harus diingat bahwa pendidikan ilmu-ilmu sosial tidak boleh hanya membatasi diri pada pengetahuan dan pemahaman saja.

Pertanyaan pokoknya yaitu upaya yang harus dilakukan agar pengajaran pengetahuan dan pemahaman dapat dilakukan secara epektif dan efesien. Pertanyaan ini tidak menyatakan bahwa pengetahuan adalah semata sesuatu yang dipelajari hanya melalui cara menghapal. Justru sebalikmya, pertanyaan pokok ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman haruslah dikembangkan melalui cara selain menghapal sehingga ia menjadi pengetahuan yang lebih efektif. Hapalan dianggap sebagai suatu hasil dan bukan suatu proses. Artinya, seseorang hapal bukan karena harus melakukan hapalan itu sendiri tetapi karena ia melakuakan sesuatu yang lain dan sebagai akibatnya ia di hapal.

Pertanyaan pokok ini dibahas dalam empat bagian yaitu :
3. Strategi Induktif

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Pengetahuan yang paling awal adalah hapalan tanpa hapalan tidak ada yang ingat. Dengan demikian tidak ada pemahaman dan proses berfikir yang lebih tinggi. Dalam hal ini dikemukakan bahwa hapalan itu akan menjadi sangat baik apabila materi yang dihapalkan itu adalah sesuatu yang memiliki keterhubungan dengan apa yang sudah dan dalam struktur kognitif seseorang. Hanya dengan cara demikian materi hapalan dapat tersimpan lebih lama. Melalui cara demikian fakta dan informasi yang dianggap penting oleh guru dan diingat siswa dengan baik melalui keterhubungan yang dikembangkan dalam belajar. Bagian yang membahas mengenai pengajaran induktif dimaksudkan untuk mengembangkan tujuan dalam jenjang ingatan dan pemahaman. Prinsip belajar yang sama digunakan yaitu adanya keterhubungan antara materi yang dipelajari dengan apa yang ada dan dikenal siswa. Pengajaran induktif dianggap sebagai sesuatu yang lebih sesuai dengan ilmu-ilmu sosial.
Langkah berikutnya adalah mencoba mengembangkan apa yang sudah dipelajari dalam suatu kegiatan ekstrapolasi yang sifatnya lebih luas dan mendalam.

Pustaka.
----------------------
0 Komentar untuk "Pengajaran pengetahuan dan pemahaman dalam pendidikan Ilmu-ilmu sosial"

Back To Top